Rangkuman The Service Lifecycle
Hi everyone , in this post i'm gonna make a
summary about The Service Lifecycle ,have you heard about The Service Lifecycle
?? if you haven't heard it yet , you necessary to read this post.Oke without
any longer lets just start to read it.......
Service Strategy
A. Service Strategy dibagi menjadi 5 bagian yaitu ;
A. Service Strategy dibagi menjadi 5 bagian yaitu ;
a. Strategy Management for IT Service
Untuk
menilai penawaran penyedia layanan, kemampuan, pesaing serta ruang pasar saat
ini dan potensi untuk mengembangkan strategi untuk melayani pelanggan.
b. Demand
Management
Untuk
memahami dan mengantisipasi permintaan pelanggan untuk layanan.
c. Service
Portfolio Management
Untuk
memastikan bahwa penyedia layanan memiliki campuran yang tepat untuk memenuhi
hasil bisnis yang diperlukan pada tingkat yang sesuai investasi
d. Financial
Management
Untuk
mengelola persyaratan penganggaran, akuntansi penyedia layanan
e. Business
Relationship Management
Untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang ada dan memastikan bahwa layanan yang
tepat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
B. Tujuan
Service Strategy :
- Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan khusus.
- Service Strategy menetapkan panduan bagi semua penyedia layanan TI dan pelanggan mereka, untuk membantu mereka beroperasi dan berkembang dalam jangka panjang dengan membangun strategi layanan yang jelas.
C. Empat
P dalam strategi :
- Perspective: visi dan arah yang berbeda
- Position: dasar di mana penyedia layanan akan bersaing
- Plan: bagaimana penyedia akan mencapai visi mereka
- Pattern: cara mendasar untuk melakukan hal ‐ pola khas dalam keputusan dan tindakan dari waktu ke waktu.
D. Nilai
Layanan :
- Utilitas Layanan: apa yang pelanggan dapatkan dalam hal manfaat yang didukung dan / atau kendala dihapus
- Garansi Layanan: bagaimana layanan ini disampaikan dan siap untuk digunakan, dalam hal ketersediaan, kapasitas, kontinuitas dan keamanan.
E. Jenis
Penyedia Layanan :
- Tipe I: ada dalam sebuah organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan kepada satu khusus unit bisnis
- Tipe II: melayani beberapa unit bisnis dalam organisasi yang sama
- Tipe III: beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal melayani beberapa pelanggan eksternal.
F. Manajemen Layanan sebagai Aset Strategis :
- Kapabilitas
- Sumber daya
Service Design
A. Pengertian
Service design adalah suatu upaya
menginovasi atau memperbaiki layanan yang sudah ada untuk membuatnya lebih
berguna, dapat digunakan, diinginkan pelanggan, efisien serta efektif bagi
organisasi.
B. Tujuan
- Mendesain service untuk memenuhi sasaran-sasaran bisnis
- Mendesain service yang mudah untuk dibangun dengan efisien
- Mendesain proses yang efektif dan efisienMengidentifikasi dan mengelola resiko
- Mendesain infrastruktur TI yang aman dan handal, lingkungan (environment), aplikasi, serta sumber daya dan kapabilitas data/informasi
- Mendesain metode pengukuran dan metrik-metrik untuk menilai (assesing) proses desain
- Membantu dalam membangun kebijakan (policies) dan standar-standar dalam desain dan perencanaan service TI
- Mengembangkan keterampilan (skills) dan kemampuan (capability) dalam TI
- Memberikan kontribusi dalam perbaikan kualitas serivce TI
C. Proses proses yang terdapat pada service design
• Manajemen Katalog layanan;
• Manajemen tingkat layanan;
• Manajemen kapasitas;
• Koordinasi Desain;
• Manajemen Ketersediaan;
• IT manajemen kelangsungan pelayanan;
• Manajemen keamanan informasi;
• Manajemen Pemasok.
D. Kenapa Service Design itu dibutuhkan ?
- Tanpa desain layanan mapan, layanan akan menjadi kurang stabil dan lebih mahal untuk mempertahankan dan menjadi semakin kurang mendukung bisnis dan kebutuhan pelanggan. Selanjutnya, biaya mengoreksi kekurangan-kekurangan ini hampir selalu lebih tinggi daripada biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk mencegah mereka pada tahap desain.
- layanan biaya rendah karena dukungan dan peningkatan yang lebih rendah
- biaya, yang mengarah untuk menurunkan total biaya kepemilikan (TCO).
- Layanan yang secara konsisten memberikan tingkat yang diperlukan kualitas dan keselarasan untuk bisnis dan kebutuhan pelanggan.
- Lebih cepat dan lebih mudah pengenalan layanan baru dan perubahan.
- Tata kelola yang lebih baik untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan hukum dan perusahaan dan pedoman.
- kemampuan pengukuran yang lebih baik untuk mendukung pengambilan keputusan dan terus-menerus perbaikan.
E. Manfaat Dari ITIL Dengan Menyediakan Pendekatan SIstematis Untuk Manajemen Layanan TI
- Mengurangi biaya
- Peningkatan layanan TI melalui penggunaan proses-proses praktek terbaik yangtelah terbukti
- Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pendekatan yang lebih profesional untuk pelayanan standar dan pedoman
- Meningkatkan produktivitas
- Meningkatkan penggunaan keterampilan dan pengalaman
Service Transition
A. Konsep
1. Pengertian
dan Tujuan
Service transition adalah
tahapan merealisasikan/mengimplementasikan hasil tahapan service design menjadi
layanan baru atau modifikasi layanan sebelumnya. Tujuan service transition :
memastikan layanan baru/termodifikasi/retired services benar-benar memenuhi
harapan bisnis seperti telah terdokumentasi dalam service strategy dan service
design.
2. Change Models : urutan
langkah-langkah standar yang sudah ditetapkan dan disetujui sebelumnya
(predefined steps) untuk menjalankan sebuah perubahan dengan jenis tertentu
(yakni standard change).
3. Request For Change (RFC) : sebuah
dokumen/proposal resmi untuk mengajukan sebuah perubahan, didalamnya mencakup
detail perubahan yang akan dibuat.
4.Proposal Perubahan (Change Proposal) : dokumen
yang berisi deskripsi umum rencana perubahan besar atau sistem baru, disertai
dengan business case dan jadwal implementasinya.
5.Change Advisory Board (CAB) : sebuah
tim/kelompok/lembaga yang berwenang memberikan autorisasi terhadap sebuah
perubahan dan membantu change management dalam menilai
dan melakukan prioritisasi perubahan yang akan dilakukan.
6.Configuration Item (CI) : komponen-komponen
atau sebuah aset layanan yang perlu untuk dikelola dalam rangka penyediaan
sebuah layanan TI.
7.Configuration Management System (CMS) : sebuah
software untuk mengakses dan menghubungkan data-data CI yang telah tersimpan di
Configuration Management Databases (CMDBs).
8.Service Knowledge Management System (SKMS) : sebuah
tool (aplikasi) dan basis data sebagai tempat mengelola pengetahuan,
informasi, dan data layanan TI.
9.Configuration Baseline : standar
konfigurasi sebuah aset TI yang telah disetujui secara formal. Perubahan
terhadap configuration baseline ini harus melalui prosedur standar perubahan,
misalnya melalui dokumen request for change (RFC).
B. Proses
1. Change Management : proses
utama dalam service transition yang bertugas memastikan perubahan-perubahan TI
telah tercatat, terevaluasi, terautorisasi, dan terimplementasi ke lingkungan
kerja yang sebenarnya dengan penuh kontrol.
2.Service Asset And Configuration Management (SACM) : proses
mencatat, mendokumentasi, dan mengupdate informasi tentang berbagai service
assets yang terkait layanan-layanan TI yang dikelola penyedia layanan.
3.Release And Deployment Management : proses
merencanakan, membuat time-table dan mengontrol pembangunan, pengujian dan
pengimplementasian sistem/perubahan baru yang dibutuhkan oleh bisnis dengan
tetap melindungi integritas layanan-layanan yang sudah ada sebelumnya.
4.Knowledge Management : yakni
proses mengumpulkan, mendokumentasikan, menganalisis, membagi, menggunakan, dan
mengupdate pengetahuan yang dibutuhkan dan diperoleh selama mengelola layanan TI disemua tahapan siklus layanan TI.
5.Transition Planning And Support : kegiatan
perencanaan dan dukungan untuk suatu transisi dari sistem/layanan lama ke
sistem/layanan baru. Kegiatan transisi layanan sering dilakukan sebagai proyek,
atau merupakan bagian dari proyek-proyek lain sehingga membtuhkan koordinasi
terhadap semua aktivitas-aktivitas yang ada.
Service Operation
A. Pengertian
dan Tujuan
Service Operation adalah layanan harian terhadap kebutuhan IT dari para
pelanggan.
Tujuan :
1.Tercapainya objektif bisnis
2.Membuat efektif hubungan antara proses didalam Service Operation (service request, event, incident dan problem management)
3.Mengatur dan melakukan kegiatan serta proses yang diperlukan untuk memberikan layanan kepada pengguna bisnis pada tingkat yang disepakati layanan. Selain itu, layanan operasi bertanggung jawab untuk manajemen berkelanjutan dari teknologi (infrastruktur dan aplikasi) yang digunakan untuk menyampaikan dan mendukung layanan.
B. Prinsip dan Fungsi
1.Tercapainya objektif bisnis
2.Membuat efektif hubungan antara proses didalam Service Operation (service request, event, incident dan problem management)
3.Mengatur dan melakukan kegiatan serta proses yang diperlukan untuk memberikan layanan kepada pengguna bisnis pada tingkat yang disepakati layanan. Selain itu, layanan operasi bertanggung jawab untuk manajemen berkelanjutan dari teknologi (infrastruktur dan aplikasi) yang digunakan untuk menyampaikan dan mendukung layanan.
B. Prinsip dan Fungsi
Pada prinsipnya
ada lima proses dan empat fungsi yang harus diperhatikan dan dikerjakan secara
sungguh-sungguh oleh organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional layanan
teknologi informasinya. Kelima proses yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Event Management
2. Incident Management
3. Request Fulfillment
4. Problem Management
5. Access Management
Terdapat 4 (empat) fungsi atau aspek tata kelola yang harus dibangun dalam perimeter perusahaan, yaitu:
1. Service Desk Function
2. Technical Management Function
3. IT Operation Managemnet Function
4. Application Management Function
C. Four Balances of Service Operation
1. Internal IT View Versus External Business View
2. Stability Versus Responsiveness
3. Quality of Service versus Cost of Service
4. Reactive versus proactive
1. Event Management
2. Incident Management
3. Request Fulfillment
4. Problem Management
5. Access Management
Terdapat 4 (empat) fungsi atau aspek tata kelola yang harus dibangun dalam perimeter perusahaan, yaitu:
1. Service Desk Function
2. Technical Management Function
3. IT Operation Managemnet Function
4. Application Management Function
C. Four Balances of Service Operation
1. Internal IT View Versus External Business View
2. Stability Versus Responsiveness
3. Quality of Service versus Cost of Service
4. Reactive versus proactive
Peningkatan layanan
berkelanjutan (continuous service
improvement / CSI)
A. Pengertian
Proses-proses yang
direkomendasikan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan TI guna menyesuaikan perubahan kebutuhan-kebutuhan
bisnis yang didukung layanan TI.
B. Tujuan
Terus-menerus
menyelaraskan layanan-layanan TI dengan perubahan kebutuhan bisnis dengan mengidentifikasi dan melakukan perbaikan
layanan-layanan TI yang mendukung proses-proses bisnis
C. Manfaat
CSI bagi Organisasi
- Peningkatan bertahap dan terus-menerus, khususnya dalam hal kualitas layanan dan ketepatan biaya
- Memastikan layanan-layanan TI senantiasa sinergis dengan bisnis
- Peningkatan efisiensi biaya, waktu, dan sumberdaya
- Identifikasi peluang-peluang perbaikan dan peningkatan
- Memenuhi permintaan tingkat kualitas layanan
- Menciptakan kekuatan berkompetisi
D. Aktivitas CSI
a.Mereview,
menganalisis, dan membuat rekomendasi peluang-peluang pebaikan dalam setiap
tahapan siklus hidup layanan TI
b.Mereview
dan menganalisis hasil pencapaian service level management (SLM)
c.Mengidentifikasi
dan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kualitas layanan TI serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses manajemen layanan
d.Meningkatkan
efektivitas biaya layanan TI
e.Memastikan
penerapan metode-metode manajemen kualitas
E. Pengukuran pencapaian teknologi informasi
Terdapat 3 hal yang dapat diukur dalam CSI, yaitu:
1. Teknologi
2. Proses
3. LayananMetode implementasi CSI
1. Teknologi
2. Proses
3. LayananMetode implementasi CSI
F. ITIL merekomendasikan 3
metode atau pendekatan, yaitu:
a. Siklus deming
Siklus deming
merekomendasikan perubahan perbaikan dilaksanakan tidak sekaligus, namun melalui
peningkatan tahapan-tahapan kecil yang terus-menerus, melalui tahapan-tahapan: Plan-Do-Check-Act.
Tujuan utama siklus deming adalah
kestabilan proses perbaikan terus-menerus
b. CSI approach
ITIL merekomendasikan 6
pertanyaan dan tahapan CSI approach untuk memastikan inisiatif CSI
benar-benar menguntungkan dari sisi bisnis maupun TI.
1.What is the vision?
Sebelum melaksanakan proyek apapun, penyedia
layanan TI perlu memahami tujuan jangka panjang dari bisnis dan apa
hubungan proyek tersebut dengan tujuan bisnis tersebut
2. Where are we now?
Mengenali posisi layanan
dan organisasi saat ini (sebagai data baseline),
baik dalam hal bisnis, sumberdaya manusia, proses, maupun teknologi.
3. Where
do we want to be?
Menentukan target
yang ingin dicapai
melalui proyek tersebut yang terukur dan mungkin dicapai dalam jangka pendek
4. How do we get
there?
Dirumuskan rencana CSI (plan) detil
penyelesaian gap atau pencapaian target perbaikan dalam waktu dekat,
menengah, dan jangka panjang
5. Did we get there?
Meliputi aktivitas pemantauan,
pelaporan, dan evaluasi selama proyek perbaikan berjalan hingga selesai,
dan dipastikan apakah proyek telah berhasil meningkatkan proses layanan TI
dengan melakukan pengukuran unjuk kerja sebenarnya
6. How do we keep
the momentum going?
Peningkatan
kualitas harus selalu dijaga agar
tidak kembali ke keadaan sebelum
3. 7 step improvement process
Proses yang memberikan
panduan langkah demi langkah untuk mengidentifikasi, menentukan, memproses,
menganalisis, menampilkan, dan mengimplementasikan perbaikan-perbaikan.
PLAN
1. Menentukan strategi untuk peningkatan
2. Menentukan apa yang akan diukur
DO
3. Mengumpulkan data
4. Memproses data
CHECK
5. Analisis data dan informasi
6. Menampilkan dan menggunakan informasi
ACT
7. Melakukan tindakan perbaikan dan peningkatan
G. Peran dalam tahapan peningkatan layanan berkelanjutan
1. CSI manager
Penanggung jawab utama semua hal terkait inisiatif perbaikan/peningkatan layanan TI
2. Reporting analyst
Bertanggung jawab melakukan aktivitas mereview data unjuk kerja layanan dan menganalisis tren
3. Process manager
Bertanggung jawab merencanakan dan mengkoordinasi semua aktivitas manajemen proses
4. Process owner
Bertanggung jawab memastikan sebuah proses benar-benar cocok sesuai tujuannya
Mohon reference disertakan. Sehingga tidak semua sama ya antara kalian :-)
BalasHapus